Kamis, 17 Februari 2011

Penumpasan Pemberontakan Gerakan AUI di Kebumen.

AUI (Angkatan Umat Islam) adalah suatu organisasi yang didirikan tanggal 11 September 1945 di Kebumen oleh Muhammad Syafi'i dan Kyai Afandi. Pada bulan Oktober 1945 AUI menyatakan menjadi satu partai yang berdiri sendiri dan beraliran Islam. AUI juga mempunyai badan badan kelasykaran bersenjata, mereka berasal dari daerah Kebumen dan sekitarnya. AUI mengalami perpecahan karena adanya perbedaan pendapat diantara pimpinan. Konflik tidak dapat diselesaikan dan akhirnya pimpinan beralih dari Muhammad Syafi'i kepada Kyai Machfud. Dalam kepengurusannya menjadi Pimpinan Besar Umum, kemudian terkenal dengan sebutan Romo Pusat. Romo Pusat sangat besar pengaruhnya terhadap anggotanya, sehingga apa yang diperintahkan selalu ditaati. Akibatnya Romo Pusat menjadi sombong sehingga merasa dialah yang lebih tinggi kedudukannya. Kemudian AUI membuat peraturan - peraturan sendiri dan tidak mau taat kepada peraturan peraturan pemerintah.
Dalam Perang Kemerdekaan AUI ikut melancarkan serangan dan bergerilya melawan tentara Belanda, disamping itu antara AUI dengan TNI telah terjalin hubungan dan kerja sama yang baik, demikian pula dengan pasukan pasukannya yang lain. Setelah pengakuan kedaulatan, kelaskaran AUI yaitu pasukan sorengpati dengan Kompi Hizbullah digabung menjadi satu Batalyon Teritorial dengan nama Batalyon Lemah Lanang dan K.H. Nursodik sebagai komandan. Dengan demikian kelasyakaran AUI telah masuk APRIS. Hal ini menyebabkan timbul pertentangan kembali diantara pimpinan AUI, karena Romo Pusat tidak setuju kelaskaran AUI masuk APRIS.
Pertentangan kakak beradik menjadi lebih tegang, karena sebelumnya memang sudah ada benih benih pertentangan. Demikian pula Kornpi Hizbullah memisahkan diri dari induk pasukan dan lari ke Cilacap. Dalam menyelesaikan masalah itu pemerintah menempuh jalan damai yaitu dengan mengadakan perundingan dengan Romo Pusat. Tetapi ajakan itu ditolak. Usaha selanjutnya Batalyon Lemah Lanang dimasukkan Depo Pendidikan, usaha inipun gagal.
Pada tanggal 3 Juli 1950 terjadi pertengkaran AUI dengan Polisi Militer yang sedang melaksanakan tugasnya. Dalam peristiwa itu anggota AUI terbunuh. Kematian anggota AUI tersebut membuat marah pimpinan AUI, maka pada tanggal 1 Agustus 1950 pihak AUI melancarkan tembakan yang diarahkan ke markas Polisi Militer. Saat itu mulai meletus pertempuran. Kota Kebumen menjadi ribut dan tembak - menembak terjadi di seluruh pelosok kota.
Komandan Brigade X memberi ultimatum kepada AUI supaya menyerah. Tetapi ultimatum itu tidak dihiraukan, bahkan dibalas dengan tindakan kekerasan senjata. Kemudiann dilancarkan operasi militer untuk menumpas. Dengan operasi tersebut kedudukan AUI terdesak sehingga daerahnya menjadi sernpit. Kemudian dihalau dan mereka lari ke Gunung Srandil, terus dikejar TNI dan ditempat inilah AUI dapat dihancurkan yaitu dengan tertembaknya Romo Pusat. Sisa sisa kelaskaran AUI menjadi tercerai berai, sehingga lari ke Jawa Barat bergabung dengan pernberontakan DI/TII.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar